Di dalam kehidupan, setiap orang tidak dapat terlepas dari ilmu. Bertindak tanpa mengerti ilmunya seperti, mengerjakan sesuatu yang sia-sia. Salah satu cara mendapatkan ilmu yaitu, membaca. Budaya baca akan mempengaruhi kualitas suatu bangsa. Melalui budaya baca, suatu bangsa dapat meningkatkan mutu pendidikannya sehingga, meningkat pula kualitas sumber daya manusianya. Maka dari itu, membaca merupakan salah satu kunci untuk membentuk generasi yang kreatif dan mampu mengembangkan IPTEK.
Sejak tahun 1972 UNESCO sudah membuat program yang dimaksudkan untuk membina minat baca. Program ini disebut “BUKU UNTUK SEMUA” (“BOOKS FOR ALL”). Tujuan program ini untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat. Salah satu pelaksanaan program ini adalah dicanangkannya International Book Year 1972 (Tahun Buku Internasional 1972).
Jika melihat ke dalam negeri kita tercinta, membina dan meningkatkan budaya baca sejalan dengan tujuan bangsa Indonesia yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tercantum pada pembukaan UUD 1945 alenia 4
.Kebiasaan membaca sebaiknya ditanamkan sejak usia dini dan terus dikembangkan sampai akhir menutup mata. Masa yang paling efektif untuk mengembangkannya adalah masa remaja. Karena, masa remaja adalah masa berkembangnya kemampuan seseorang dalam meneliti, mengevaluasi, dan memperkaya apresiasi terhadap media komunikasi. Pengembangan kebiasaan ini dimaksudkan untuk membentuk generasi penerus yang cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, dan berwawasan luas, sehingga, kehidupan di masa mendatang akan lebih baik.
Jika dibandingkan antara perkembangan jaman dan minat baca para remaja jaman sekarang terdapat sebuah kesenjangan. Jaman sudah semakin berkembang tetapi, minat baca para remaja kurang berkembang. Padahal di jaman sekarang, fasilitas memadai seperti, perpustakaan umumn, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan keliling. Media pembelajaran mendukung seperti komputer, laptop, LCD, bahkan teknologi menawarkan E-Book, Electronic Book, yang memberikan penawaran buku-buku yang bisa diunduh melalui internet dengan mudah dan gratis, tetapi, minat baca mereka kalah dengan jaman yang semakin berkembang. Seharusnya, mereka dapat mengimbangi perkembangan jaman dengan minat baca yang semakin berkembang pula. Karena dari membaca akan terbentuk sebuah generasi yang cerdas, kreatif, dan mampu mengembangkan IPTEK. Karena, jika mereka mampu mengembangkan IPTEK, secara otomatis mereka ikut ambil bagian dalam mengembangkan jaman.
Tanpa disadari dan tidak disadari, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari membaca. Manfaat yang paling sederhana adalah menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Membaca dapat meningkatkan daya imajinasi seseorang. Membaca juga dapat mempertajam pikiran karena, seseorang diajak berpikir ketika memahami setiap kata, sehingga mampu mengelarkan opini, dengan kata lain, melatih mengeluarkan pendapat. Kemudian, mengupdate informasi terbaru, sebagai contoh, koran yang setiap hari memberikan informasi yang teraktual dan terbaru. Membaca juga dapat mengurangi ketergantungan dari benda-benda elektronik, misalnya, kegiatan menonton televisi di waktu luang, diganti dengan kegiatan membaca. Manfaat yang berikutnya adalah mengurangi tingkat kejenuhan dan kestresan. Maksudnya, jika kita sedang merasa jenuh, kita bisa membaca bacaan-bacaan ringan, seperti, cerpen, majalah, dan novel. Manfaat selanjutnya, membaca dapat membuat seseorang termotivasi, terinspirasi, dan berbuat hal yang baik serta bermanfaat. Selain hal-hal yang saya sebutkan di atas, membaca dapat meningkatkan kemampuan menulis seseorang. Sebelum seseorang menulis, dia membutuhkan bacaan sebagai bahan referensi. Disinilah yang dimaksudkan, menulis berhubungan dengan membaca. Manfaat khusus dari membaca adalah dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tua. Hal ini berdasarkan riset mutakhir tentang otak. Bahkan, secara tegas, penelitian ini mengungkapkan bahwa membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan saraf-saraf baru di otak.
Semakin sering membaca, semakin banyak yang terekam, semakin banyak juga ilmu yang menghuni otak. Sungguh disayangkan, jika kita menyia-nyiakan kemampuan otak yang mampu menampung berjuta-juta informasi. Otak memiliki 200 miliar sel otak. Ini sama dengan banyaknya bintang di sejumlah galaksi. Otak kita juga dapat menyimpan 100 miliar bit informasi. Ini sama dengan 500 ensiklopedia. Otak kita mempunyai lebih dari 100 triliun kemungkinan koneksi.Bisa dibilang bahwa, otak adalah memori terhebat yang ada di dunia ini. Jadi, tidak perlu khawatir karena, otak akan selalu menyediakan free space untuk menampung berbagai informasi asalkan kita mau mengoptimalkan penggunaan otak kanan dan kiri.
Seperti yang telah saya uraikan sebelumnya, setiap orang menginginkan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang yaitu, menuju generasi cerdas, kreatif, inovatif, dan berwawasan luas. Untuk menuju kesana, harus dimulai dari hal terkecil yaitu, membaca. Tapi, keinginan ini bersebrangan dengan minat baca para remaja yang kurang. Padahal, di masa inilah, masa yang paling efektif untuk mengembangkan minat baca. Sebenarnya, hal terpenting untuk membangkitkan minat baca adalah niat atau minat itu sendiri. Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti kegemaran, kesukaan, atau kecenderungan Kalau sudah ada minat, berarti rasa suka akan timbul dengan sendirinya. Rasa suka yang dimaksud adalah rasa suka untuk memulai membaca dan terus dibina selama kita membaca. Selanjutnya, saat membaca dibutuhkan konsentrasi, bukan ketegangan. Konsentrasi adalah memfokuskan perhatian pada satu hal saja. Kemudian yang tidak boleh diabaikan adalah, menikmati apa yang sedang kita lakukan dan tetap relax. Kalau sudah begitu, membaca akan terasa mudah dan menyenangkan.
Di jaman sekarang sudah tersedia berbagai macam bacaan, mulai dari bacaan yang diperuntukkan untuk anak-anak, remaja, dewasa, sampai semua usia, dengan isi yang bermacam-macam. Kita bisa memilihnya sesuai selera dan usia kita.
Tersedia Koran, yang memuat berbagai macam informasi, mulai dari politik, hukum, kebubayaan, kesenian, bisnis, kesehatan, pendidikan, olahraga, sampai info lowongan kerja, yang bisa dibaca oleh semua usia. Tersedia juga buku cerita bergambar, buku dongeng, komik, cerpen, novel, kumpulan puisi, majalah, kamus, buku pelajaran sekolah, buku tentang kesehatan, buku tentang bisnis, buku tentang teknologi, dan masih banyak lagi.
Mengingat bahwa pembentukan minat baca harus dilakukan sejak dini dan pengembangan yang paling efektif di masa remaja, disinilah peran orang tua dibutuhkan. Pengawasan orang tua terhadap bacaan yang dipilih anaknya, sangat penting. Pasalnya, tidak semua bacaan berisi hal yang positif. Contoh paling nyata adalah komik. Terkadang, isi komik tidak mendidik dan mengajarkan hal-hal yang kurang baik. Diharapkan, orang tua mampu memberitahu dan mengarahkan anaknya tentang bacaan yang tepat untuk mereka..
Usia anak-anak dan remaja adalah usia anak sekolah. Tugas anak sekolah tentu saja belajar. Belajar lagi, belajar lagi. Membaca lagi, membaca lagi. Kalau yang dibaca bukan buku pelajaran sekolah, tidak menjadi masalah besar. Tapi, hal itu harus dilakukan jika ingin menguasai semua mata pelajaran dan mendapatkan nilai yang bagus. Permasalahannya, membaca buku pelajaran tidak semudah membaca buku yang lainnya. Setelah membaca, belum tentu siswa akan paham dan ingat akan apa yang dibacanya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Prof. Dr. Ki Supriyoko, M.Pd. dalam tulisannya dengan judul “Minat Baca dan Kualitas Bangsa”. Beliau menyatakan: “ Secara teoritis ada hubungan yang positif antara minat baca (reading interest) dengan kebiasaan membaca (reading habit) dan kemampuan membaca (reading ability). Rendahnya minat baca masyarakat menjadikan kebiasaan membaca yang rendah, dan kebiasaan membaca yang rendah ini menjadikan kemampuan membaca rendah. Itulah yang sedang terjadi pada masyarakat kita sekarang ini.” Kemampuan memahami suatu bacaan adalah salah satu bagian dari kemampuan membaca.
Berbeda ketika menyanyikan lirik lagu. Sepanjang apapun liriknya, tetap saja mudah untuk menyanyikannya. Mengapa bisa begitu? Mengapa untuk mengingat dan memahami pelajaran lebih sulit daripada mengingat lirik lagu? Hal itu dikarenakan rasa tidak suka. Rasa tidak suka tumbuh dari rasa bosan yang berkepanjangan. Kalau sudah tidak suka, siswa akan malas belajar. Padahal, membaca merupakan bagian dari belajar. Tidak belajar berarti tidak membaca. Tapi, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Seperti yang telah saya uraikan diatas, hal terpenting adalah niat. Atau minat. Kemudian rasa suka dan gemar akan timbul seiring timbul dan dibinanya minat baca. Jadi, bisa dibilang bahwa, rasa suka dan gemar adalah bagian dari minat. Minat bisa ditumbuhkan apabila seseorang sudah memenuhi beberapa persyaratan. Beberapa persyaratan mungkin tidak disadari karena tidak dapat dilihat secara kasat mata. Pertama, untuk menumbuhkan minat baca yaitu, mengingat manfaat yang bisa didapatkan dari membaca dan butuh akan informasi sebagai bahan bacaan dan pembelajaran. Kedua, seseorang mampu mengerti, memahami sebuah bacaaan secara utuh. Setelah itu, seseorang akan mempu membentuk tingkat pengetahuan dan akhirnya sadar bahwa membaca bagian dari kehidupan. Selanjutnya berkonsentrasi pada saat membaca, menikmati, dan tetap relax. Agar terhindar dari rasa bosan saat belajar, sebaiknya gunakan metode khusus agar, kita bisa lebih mudah mengingat dan memahami tentang apa yang kita baca. Cara yang paling sederhana, dengan menggarisbawahi kata-kata yang dianggap penting. Tapi, cara ini kurang efektif karena, terkadang dalam sebuah kalimat, semua kata penting. Cara yang kedua, dengan membuat catatan-catatan atau notes dengan kata-kata yang dibuat sendiri tanpa mengubah inti kalimat sehingga, lebih memudahkan ketika belajar. Tapi, ada cara yang lebih efektif yaitu, membuat catatan dengan bantuan gambar, atau dikenal dengan istilah mindmap atau pemetaan pikiran. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Mindmap yaitu suatu metode untuk mengoptimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan/ bersamaan. Sekarang, pemetaan pikiran sudah dikenal luas di berbagai bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Penerapannya meliputi manajemen organisasi, penulisan, pembelajaran, pengembangan diri, dll. Pemetaan pikiran menggunakan teknik curah gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan melukiskannya secara kesatuan di sekitar Tema Utama. Misalnya, sebagai tema utama adalah pohon, pelengkapnya adalah akar , ranting, dan daun-daunnya.
Mengingat gambar dengan metode mindmap sama halnya dengan mengingat lirik lagu. Semua hal itu berhubungan dengan seni. Hal yang berhubungan dengan seni pasti indah dan menyenangkan sehingga, belajar pun akan terasa mudah dan menyenangkan. Selain memudahkan kita dalam belajar, cara ketiga ini, melatih siswa menggunakan kemampuan otak kanan dan kirinya. Cara kedua dan ketiga dapat melatih kemampuan siswa dalam hal tulis-menulis dan meningkatkan daya imajinasi serta kreativitas.
Melalui kegiatan membaca, pembaca mendapatkan informasi untuk dirinya sendiri. Bentuk bacaan bermacam-macam, pada intinya, sesuatu itu dapat dibaca dan memberikan informasi serta ilmu untuk pembacanya. .Akan lebih baik jika, pembaca bersedia membagi informasi yang didapatkannya kepada orang lain. Salah satu caranya, dengan menulis. Menulis adalah suatu metode atau cara yang digunakan seseorang untuk menguraikan ide-ide dan segala sesuatu yang ada di pikirannya dalam rangkaian kata sehingga membentuk sebuah makna dan bertujuan agar pembaca dapat memahaminya. Pembaca bisa menjadi penulis, ketika dia mampu menulis informasi yang didapatkannya sehingga menghasilkan sebuah karya yang baik.
Tapi, tidak semua orang mampu untuk menulis. Mereka sering mengatakan “Saya nggak bisa nulis dan saya nggak suka nulis.”, padahal mereka belum mencobanya. Banyak hal yang menyebabkan mereka enggan untuk menulis. Kendala terbesar, rasa takut dan rasa tidak suka untuk mencoba hal yang dianggap sulit untuk dilakukan. Rasa takut tidak bisa dan tidak suka menguraikan ide-ide yang ada di pikirannnya. Jika takut tidak bisa dan tidak suka maka, tidak akan mencobanya kecuali, terpaksa misalnya, tugas sekolah seperti, mengarang, membuat parafrase. Sebenarnya menulis akan selalu berhubungan dengan membaca, begitu juga sebaliknya. Seperti yang telah diungkapkan Stephen Krashen dalam karyanya “The Power of Reading , Insights from the Research” Beliau mengungkapkan, ”Orang yang dapat membaca dengan baik, akan dapat menulis dengan baik karena mereka secara tidak sadar akan memperoleh gaya menulis yang baik.” Jadi, rasa takut tidak bisa dan tidak suka menulis tidak akan muncul jika seseorang terbiasa membaca.
Pernahkah terbesit di pikiran kita, “Untuk apa saya menulis, untuk siapa saya menulis, manfaat apa yang bisa saya dapatkan jika, saya menulis?”
Menurut saya, menulis adalah cara untuk menghargai apa yang telah diberikan sang Pencipta kepada kita yaitu, otak kita. Ketika kita menulis, secara otomatis otak kita akan berpikir merangkai kata menjadi kalimat-kalimat. Seseorang menulis dengan tujuan agar dibaca orang lain. Penulis yang baik harus yakin bahwa karyanya akan bermanfaat untuk orang lain. Dengan demikian, ini akan membangkitkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri adalah rasa yakin pada diri sendiri untuk dapat melakukan sesuatu. Selain itu, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kegiatan tulis-menulis. Hal yang paling sederhana yang bisa didapatkan dari menulis yaitu, bermanfaat untuk melatih kemampuan dalam hal tulis-menulis, seperti, cara merangkai kata yang baik dan benar secara tata bahasa, memilih kata-kata yang tepat, dan membuat kalimat yang bermanfaat untuk orang lain. Ketika seseorang suka menulis, tanpa disadari dia akan sering menulis, membentuk sifat teliti, memiliki fokus yang tajam sekaligus jelas. Kemudian, dia dapat mengembangkan gaya menulis. Selanjutnya, mereka yang suka menulis dan sering menulis untuk iseng, juga lebih memahami hal-hal yang dibacanya. Dalam hal akademik, seseorang yang suka menulis, tidak suka menunda-nunda menyerahkan makalah dan laporan sekolah. Selain itu, dalam bidang ini, mereka biasanya unggul dalam hampir semua mata pelajaran. Dalam bidang ekonomi, penulis yang trampil dan fasih, mempunyai keuntungan dalam sebagian besar bidang mata pencaharian. Manfaat yang lebih besar, ketika seseorang terbiasa menulis, dia mempunyai cara yang mudah untuk mengatasi trauma emosional. Dia bisa menuliskan apa yang sedang berkecamuk dalam dirinya sehingga, dapat mengurangi tekanan dan sesuatu yang membebaninya.
0 komentar:
Posting Komentar